Diketahui, Gaikindo menyebutkan geliat penjualan mobil nasional alami stagnasi dengan rata-rata penjualan hanya mencapai satu juta unit per tahun. Kondisi tersebut tidak beranjak naik tiap tahunnya, bahkan penjualan antara Januari-Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 21% menjadi 334 ribu unit saja.
Kukuh menjelaskan stagnasi penjualan pasar mobil ini lantaran gap pendapatan rumah tangga dengan harga mobil baru terlalu jauh. Ia mengatakan, jurang antara pendapatan per kapita masyarakat dengan harga mobil baru semakin melebar.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang diperoleh Gaikindo yakni penjualan mobil nasional selama rentang waktu Januari sampai Mei 2024, total produksi mobil untuk wholesales yaitu 334.969 unit. Sedangkan untuk retail sales yaitu 362.698 unit sehingga totalnya yakni 466.230 unit.
Lebih lanjut, penjualan wholesales mobil nasional di bulan Mei 2024, dikutip dari Gaikindo, mengalami penurunan dibandingkan Mei 2023 sebesar 13,3%. Pada Mei 2023 tercatat mobil yang terjual yakni 82.189 unit, kemudian setahun setelahnya yakni hanya terjual 71.263 unit mobil.
Sementara untuk penjualan mobil retail pada Mei 2024 secara tahunan mengalami penurunan. Tercatat pada Mei 2023, penjualan mencapai 82.560 unit. Sedangkan pada Mei tahun ini, penjualan menurun menjadi 72.137 unit atau sekira 12,6% dibandingkan tahun lalu.
(Taufik Fajar)