Konstruksi Jembatan Pandasimo juga menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP) yang belum banyak digunakan pada jembatan di Indonesia. Penggunaan CSP diharapkan dapat membuat struktur jembatan lebih ringan tetapi kuat serta cepat dalam pemasangan, sehingga relatif lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
Jembatan Pandansimo akan dipercantik dengan ornamen kearifan lokal berupa ikon Gunungan dengan interpretasi Sulur Keris dan Batik Nitik sebagai gerbang penanda mandala terciptanya ruang budaya. Selain itu juga terdapat Gapura Joglo sebagai penanda titik masuk atau keluar jembatan.
Jembatan Pandansimo membentang di atas Sungai Progo yang menghubungkan Jalan Pantai Selatan ruas Congot-Ngremang (Kabupaten Kulon Progo) dengan ruas Pandansimo-Samas (Kabupaten Bantul).
Kehadiran Jembatan Pandansimo diharapkan dapat meningkatkan konektivitas Jalur Selatan Jawa, di mana sebagian besar jalannya berada di dekat Pantai Selatan sehingga potensial menjadi jalur pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
(Agustina Wulandari )