JAKARTA - Pengusaha tekstil menyatakan bahwa relokasi menjadi faktor utama pemicu PHK massal karyawan di industri TPT tidak benar. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta.
Sebelumnya Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan badai PHK massal yang terjadi pada industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di sejumlah lokasi karena relokasi pabrik ke daerah lain.
"Kalau dalam dua tahun terakhir ini, kita tidak dengar adanya relokasi. Kalau melihat di Jawa Barat, PHK banyak. Jawa Tengah pun kondisinya sama. Di Jawa Timur bahkan ada pabrik yang tutup," ujar Redma dalam rubrik Market Review IDX Channel, Kamis (1/8/2024).
Redma mengatakan, faktor utama badai PHK massal karyawan Industri TPT tersebut masih dipengaruhi oleh banjirnya produk impor ilegal di pasaran.
"Tekanannya masih sama sebenarnya, ini karena Impor nya sangat-sangat besar," ungkap Redma.