JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 secara spasial tetap tumbuh di seluruh wilayah.
Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat pada kuartal II-2024 dibandingkan dengan kuartal II-2023. Kedua wilayah ini tercatat tumbuh di atas pertumbuhan nasional, yakni Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6,84 persen dan Maluku-Papua yang mencapai 8,45 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua didorong oleh aktivitas ekonomi di Papua Barat dengan sumber pertumbuhan utama pengolahan pertambangan dan penggalian serta administrasi pemerintahan," ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Akan tetapi, meski ketiga wilayah tersebut mencatatkan pertumbuhan tinggi, kontributor utama produk domestik bruto (PDB) masih berasal dari Pulau Jawa.
Jawa mencatatkan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,04 persen dengan pertumbuhan 4,92 persen. Aktivitas utama sumber pertumbuhan ekonomi di wilayah ini di antaranya jasa keuangan, perdagangan, dan konstruksi.
Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan tercatat tumbuh 5,22 persen. Pertumbuhan di Kalimantan ini ditopang oleh Kalimantan Timur. Penyumbang utamanya adalah pertambangan, penggalian konstruksi dan perdagangan.
Lebih lanjut, pertumbuhan Sumatera mencapai 4,48 persen dan Sulawesi sebesar 6,07 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di Sumatera masih ditopang Sumatera Utara, dengan sumber utama perdagangan ekonomi, perdagangan, pertanian, kehutanan dan perikanan serta konstruksi," ujar Edy.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi didukung oleh pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan dengan sumber utama pertanian, kehutanan dan perikanan, serta industri pengolahan dan perdagangan.
"Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua serta Sulawesi didorong oleh industri pengolahan, sedangkan di Bali dan Nusa Tenggara didorong oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)