Sedangkan untuk pengembangan wilayah berikutnya atau investasi klaster 2, baru akan diberikan kepada investor dari asing yang mau masuk ke proyek IKN.
"Pembangunan IKN di klaster pertama sekarang, klaster pertama kita fokus ke PMDN, klaster kedua kita fokus ke asing, asing sudah ada yang mendaftar, tapi belum kita eksekusi," ujar Bahlil di Jakarta (30/7).
Bahlil mengungkapkan saat ini sudah ada minat investor asing untuk menanamkan modalnya ke proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun demikian, dirinya tidak menyebut spesifik perusahaan apa atau dari negara mana yang akan berinvestasi di IKN. Secara umum, Bahlil menggambarkan beberapa negara kawasan, seperti Uni Eropa hingga negara di Asia siap memberikan permodalan ke proyek Ibukota baru tersebut.
"Saya tidak sebut spesifik, tapi ada negara dari Uni Eropa, kawasan Asia ada, Asean ada (rencana investasi ke IKN)," ujar Bahlil.
(Feby Novalius)