JAKARTA – Perusahaan tercatat atau emiten yang menerapkan Environmental, Social and Governance (ESG) dalam bisnisnya akan menjadi buruan investor saham. Sebab, ESG adalah salah satu hal penting dalam perusahaan dan investasi
Pengamat Ekonomi Ryan Kiryanto menjelaskan, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG biasanya akan dicari oleh para investor saham. Saat ini analis saham cenderung merekomendasikan emiten yang telah menjalankan ESG.
“Investor, pemodal akan mencari emiten perusahaan yang sudah comply sama ESG, jadi kalau saham BRI terus enggak salah karena ESG-nya sudah on the right track,” paparnya dalam Media Briefing Memaksimalisasi Peran Lembaga Jasa Keuangan di Era ESG di Sarinah, Kamis (12/9/2024).
Dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, penerapan ESG pada perusahaan di Indonesia masih minim. Untuk itu, perlu kerjasama seluruh stakeholder agar perusahaan semakin sadar pentingnya menerapkan ESD dalam menjalankan bisnis.
“Di level ASEAN, Singapura adalah leader karena Singapura sudah masuk kategori advance economy. Masuk negara maju,” paparnya.
Sebagai bank BUMN terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menerapkan ESG dalam bisnisnya sejak 2013. BRI menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mempublikasikan sustainability report.
Pada 2017, ESG menjadi isu yang dimanifestasikan dalam kebijakan di tataran internal perseroan melalui General Sustainable Finance dan CPO Policy dan BRI juga menjadi First Mover on Sustainable Banking.
Pada tahun berikutnya, perseroan diangkat sebagai ketua Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Berlanjut pada 2019, BRI menerbitkan sustainability bond senilai USD500 juta dan membuat rencana aksi keuangan berkelanjutan untuk periode 2019-2024.
Kemudian pada 2020 dan 2021 perseroan melakukan kalkulasi emisi dari gas rumah kaca, mendirikan ekosistem ultra mikro (UMi), dan membentuk secara khusus ESG Desk dan ESG Committee.
Dengan capaian tersebut, Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto meyakini perseroan akan mencapai nol emisi pada 2050. Lebih cepat 10 tahun dari target pemerintah zero emisi pada 2060.
“BRI dengan komitmen akan mencapai nol emisi pada 2050 atau 10 tahun lebih cepat dari target pemerintah,” ucap Solichin.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)