LAMPUNG - Presiden Terpilih Prabowo Subianto membidik pembangunan 3 juta rumah. Program ini dinilai beberapa pengamat terlalu ambisius mengingat capaian program 1 juta rumah Presiden Jokowi saja sukar dicapai.
Mengenai program 3 juta rumah, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menilai, program ini bisa saja dicapai dan dilaksanakan secara bertahap.
"Menurut simulasi kami bisa tapi bertahap" ucapnya di Lampung, Senin (30/9/2024).
Sementara itu, SMF Research Institute sudah memiliki usulan agar program 3 juta rumah tercapai. Chief economist melalui SMF Research Institute Martin Daniel Siyaranamual mengusulkan, pembangunan 3 juta rumah tidak hanya fokus pada rumah baru. Melainkan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
"Untuk di perkotaan, kami usul 1 juta rumah dibagi 400 ribu untuk kepemilikan rumah dan 600 ribu perbaikan RTLH," ucapnya.
Kemudian usulan kedua di pedesaan terdiri dari 300 ribu rumah untuk kepemilikan. Sisanya 1,7 juta untuk perbaikan RTLH.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menanggapi program Calon Presiden selanjutnya, Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka soal pembangunan 3 juta rumah.
Hingga saat ini memang belum ada pembicaraan spesifik terkait rencana pembangunan 3 juta rumah. Namun dipastikan, alokasi anggaran untuk merealisasikan program tersebut lebih besar daripada program 1 juta rumah yang ada saat ini.
"Belum ada pembicaraan, kalau dahulu Pak Jokowi 1 juta rumah, itu bisa kita capai lebih dari 1 juta rumah, kalau ada program 3 Juta rumah ya menurut saya bagus. Tapi belum dibahas," ujar Menteri Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR.
(Dani Jumadil Akhir)