“Pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, outstanding pembiayaan di Agustus 2024 tumbuh 35,62 persen yoy, dengan nominal sebesar Rp72,03 triliun,” ujar Agusman dilansir Antara.
Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti dengan tingkat risiko kredit macet atau Tingkat Wanprestasi Pinjaman (TWP90) berada pada level 2,38 persen, turun dari 2,53 persen di bulan Juli 2024. Agusman menilai angka ini menunjukkan risiko kredit macet secara agregat tetap terjaga.
Sementara, pertumbuhan lain terjadi di sektor Buy Now Pay Later (BNPL) atau Pay Later yang meningkat 89,20 persen (yoy), mencapai Rp7,99 triliun per Agustus 2024.
(Dani Jumadil Akhir)