JAKARTA - Ekonomi Indonesia menunjukkan stabilitas saat era pandemi Covid-19 melanda. Kebijakan gas dan rem yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu meredam dampak dari pandemi Covid-19.
Indonesia menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola pandemi Covid-19. Bukan hanya angka kematian per kapita yang rendah, tapi juga didukung kebijakan fiskal yang tepat buat dunia usaha. Keberhasilan melewati masa sulit ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara yang berhasil menangani krisis global akibat Covid-19 dengan cepat.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengungkapkan kebijakan gas-rem di masa pandemi Covid-19 telah berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah penyebaran Covid-19 hingga 90%.
"Kebijakan Gas-Rem waktu itu, 90% sukses. Karena waktu itu korban pandemi dapat dikendalikan, daya beli masyarakat masih mampu dan bertahan," ujar Trubus saat dihubungi MPI,
Trubus bahkan menegaskan saat di masa Pandemi Covid-19, tidak ada warga Indonesia yang mati karena kelaparan. Hal ini berbanding terbalik dengan situasi di Malaysia ketika pandemi, banyak warganya yang mati karena sulitnya akses makanan.
"Saat itu juga tidak ada warga Indonesia yang mati karena kelaparan di masa pandemi Covid-19. 270 Juta penduduk Indonesia itu bisa makan semua. Di Malaysia kan banyak yang meninggal dunia saat Covid-19 karena kelaparan, padahal penduduk Indonesia lebih banyak," katanya.
Lebih lanjut, Trubus mengatakan koordinasi dan satu komando kebijakan gas-rem ini antara pemerintah pusat dan daerah, berjalan bagus. Meski awal penerapan kebijakan PPKM, sempat menjadi pertentangan di tingkat daerah.
"Kebijakan Gas-Rem ini pun dipatuhi juga di tingkatan daerah. Saling berkoordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah juga berjalan baik," kata Trubus.
Terlebih, Trubus mengatakan di masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia malah tumbuh hingga 3%. "Di negara lain pertumbuhan ekonominya malah minus, kita malah tumbuh hingga 3%. Jadi kebijakan pemerintah saat itu efektif dan bagus sekali," tegas Trubus.
Senada dengan Trubus, ekonom Muhammadiyah, yang juga Direktur Program Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta, Mukhaer Pakkana mengamini bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang tercepat dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Saya kira, Indonesia sebagai salah satu negara yang tercepat dalam proses recovery economy-nya. Bahkan, tumbuh lebih cepat di atas rerata ekonomi dunia," ujar Mukhaer.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam menangani pandemi Covid19.
"Kesukseskan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dalam penanganan COVID tidak lepas dari kebijakan yang diambil berdasarkan kondisi masyarakat secara riil dan tidak serta merta mengadopsi kebijakan yang diambil oleh negara lain," ungkapnya.
Jokowi saat itu memilih kebijakan gas dan rem melalui dengan memperkenalkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pembatasan kegiatan tersebut, kata Suharyanto, terus dilakukan evaluasi dengan rapat setiap harinya.
"Kebijakan buka tutup, gas dan rem, PPKM dan PSBB adalah kebijakan yang dilaksanakan secara bertahap dan dievaluasi secara langsung oleh Presiden Jokowi setiap minggu dalam rapat kabinet terbatas," kata dia.
Di bawah kepemimpinan Jokowi juga, pemerintah mampu mengakselerasi program vaksinasi Covid-19. Terhitung sejak pertama kali program itu dimulai hingga Januari 2023 sudah ada 448 juta dosis yang diberikan kepada masyarakat.
Ratusan juta dosis vaksinasi yang diberikan itu menjadikan Indonesia termasuk dalam lima negara vaksinasi terbanyak. Pemerintah saat itu juga menerapkan anjuran vaksin bagi masyarakat yang hendak bermobilitas menggunakan moda transportasi umum.
"Kebijakan ini memungkinkan aktifitas ekonomi tetap berjalan dengan pembatasan tertentu untuk mengurangi penyebaran virus," tuturnya.
Segelintir kebijakan itu menjadi aktifitas ekonomi tetap berjalan. Pada akhirnya, Indonesia mampu menekan penyebaran COVID-19, mengakselerasi vaksin namun tetap menjagai pertumbuhan ekonomi.
"Sekjen WHO menyatakan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menjadi salah satu negara yang berhasil dalam mengendalikan COVID tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi," tutupnya