Berbagai kemudahan kebijakan KUR, seperti penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit plafon KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi, telah mendorong realisasi penyaluran KUR pada tahun 2021 yang meningkat signifikan.
Realisasi hingga 20 September 2021 telah mencapai 64,48% atau senilai Rp183,78 triliun yang telah dinikmati oleh 4,9 juta debitur. “Per 13 September 2021, KUR telah dimanfaatkan dengan akumulasi Rp322 triliun yang diberikan kepada 29,5 juta debitur,” kata Airlangga.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi di Indonesia.
Berbagai upaya dan program yang telah diinisiasi oleh pemerintah perlu diperkuat dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk sektor swasta agar dapat semakin memberikan manfaat yang optimal bagi UMKM. Berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk pemulihan ekonomi melalui kolaborasi dengan berbagai otoritas, mengajak masyarakat untuk tetap waspada dengan menerapkan 5M dan 3T, serta mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi.
Apresiasi Pengusaha
Apa yang dilakukan pemerintah sepanjang Pandemi, sedikit banyak membantu menopang para pelaku UMKM untuk tetap bertahan. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Industri Kecil Menengah (IKM) Ronald Walla menerangkan, geliat para pelaku UMKM dalam berwirausaha tidak terlepas dari dukungan pemerintah.
Seperti diketahui, berbagai inisiatif telah digulirkan demi mendukung pelaku UMKM agar tetap bertahan dan berjuang di tengah pandemi Covid-19.
"Selama dua tahun (pandemi) kita sangat di-support sekali oleh pemerintah, bermental wirausaha sehingga laporan keuangan pelaku UMKM juga lebih rapi, terutama didukung juga dengan fintech (teknologi keuangan)," urainya.
Pemerintah telah menyediakan insentif dukungan bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2020 dan dilanjutkan di tahun 2021. Realisasi PEN untuk mendukung UMKM sebesar Rp 112,84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2020.
Sementara untuk tahun 2021, Pemerintah juga telah menganggarkan PEN untuk mendukung UMKM dengan dana sebesar Rp 121,90 triliun untuk menjaga kelanjutan momentum pemulihan ekonomi.
Program PEN untuk mendukung UMKM pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi bantalan dukungan bagi dunia usaha, khususnya bagi sektor informal dan UMKM untuk bertahan dalam menghadapi dampak pandemi. Selain itu, ini juga dapat membantu dalam menekan penurunan tenaga kerja.
Dilansir dari data BPS per Agustus 2020, terdapat penciptaan kesempatan kerja baru dengan penambahan 0,76 juta orang yang membuka usaha dan kenaikan 4,55 juta buruh informal.
Pemerintah juga terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk on board ke platform digital melalui Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), dimana hingga akhir 2020 sudah terdapat 11,7 juta UMKM on boarding. Diharapkan pada tahun 2030 mendatang, jumlah UMKM yang go digital akan mencapai 30 juta.
Di samping itu, Pemerintah juga mendorong perluasan ekspor produk Indonesia melalui kegiatan ASEAN Online Sale Day (AOSD) di 2020.
Beberapa UMKM melalui bank BUMN terbaru di tengah hantaman Pandemi pada tahun 2020. Adalah Yovy Trijayanti, pelaku UMKM yang bergerak di bidang bakery dan telah menjadi nasabah BRI sejak tahun 1996, juga ikut menikmati pinjaman modal kerja/Kredit Modal Kerja (KMK) BRI.
Dia mengungkapkan bahwa selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah, bisnisnya ikut terdampak.
“Awalnya saya sempat bingung dengan kondisi yang semakin sulit, namun kemudian BRI memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja. Ini sangat membantu kelangsungan bisnis saya ke depan," ujarnya.
Pinjaman tersebut lantas digunakan untuk kebutuhan toko, pembelian bahan baku pembuatan roti dan cake. "Saya juga pakai pinjamannya untuk pelatihan bagi pekerja saya untuk meningkatkan kemampuan mereka di bisnis ini,” ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)