Meski begitu, ia menekankan bila ketidakpastian itu mereda BI melihat terbuka lebarnya ruang untuk kembali melanjutkan penurunan suku bunga acuan.
"Kami juga konsisten ke depan, kami akan mencermati ruang penurunan kebijakan memperhatikan prospek inflasi, dan nilai tukar. Namun fokus jangka pendek adalah pada stabilisasi nilai tukar karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global karena tensi di Timur Tengah," ungkap Perry.
Menurut Perry, tren penguatan rupiah pada akhir kuartal III-2024 diputus oleh sentimen negatif dari global. Sentimen tersebut berumber dari eskalasi konflik di Timur Tengah yang makin panas. "Fokus kami nilai tukar rupiah," kata Perry.
(Feby Novalius)