JAKARTA - Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan lokasi potensial untuk merealisasikan program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Beberapa wilayah atau lokasi ada di Jakarta, Batang, Rancaekek, Jawa Barat, dan Banten. Mayoritas lokasi tersebut sudah ada aset apartemen yang tidak terpakai, sehingga ke depan akan dimanfaatkan untuk penyediaan hunian bagi masyarakat.
Menurutnya, Jakarta sudah ada 2 aset yaitu rusun Pasar Rumput, dan Wisma Atlet Kemayoran. Kemudian, ada juga aset yang akan dimanfaatkan untuk mendukung program 3 juta rumah seperti di Batang, dan Rancaekek, Jawa Barat.
"Rumah susun yang mau saya tinjau ada 4, kemarin ada di Pasar Rumput, kedua ada di Kemayoran, kemudian kita jadwalkan di Batang, kemudian ada Rancaekek. Karena keterbatasan dana, kita akan membuat, renovasi itu dari teman-teman pengusaha, jadi tidak menggunakan uang negara," kata Ara di Kompleks DPR RI, Selasa (29/10/2024).
Sedangkan di Banten sendiri, Ara mengatakan terdapat lahan sitaan Kejagung milik para koruptor seluas kurang lebih 1.000 hektare. Rencananya lahan-lahan itu akan dimanfaatkan untuk membangun rumah bagi masyarakat.
"Kita ada aset-aset milik koruptor, misalnya contoh di Banten, itu ada ribuan hektare. Saya sudah berkirim surat bagaimana aset itu bisa dimanfaatkan secara legal buat rakyat," kata Maruarar.
Menurutnya, kedepan baik pemanfaatan lahan sitaan koruptor maupun aset rumah susun yang belum terpakai nantinya akan direnovasi atau dibangun hunian oleh para pengembang atau pengusaha. Sehingga dengan dukungan pemerintah lewat penyediaan lahan atau aset tidak terpakai ini bisa membentuk harga hunian menjadi lebih murah.
Maruarar mengaku telah menghubungi sejumlah pengusaha besar seperti, bos Properti PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, bos perusahaan Adaro Energy Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, hingga bos Sinarmas Land Franky Oesman Widjaja.