JAKARTA - Kenapa warung Madura selalu rame? ini jawabannya. Fenomena toko kelontong ini semakin banyak bermunculan di seluruh Indonesia.
Disebut warung Madura karena memang biasanya yang membuka usaha tersebut adalah suami istri atau keluarga yang asli berasal dari Madura.
Fenomena warung ini pertama kali muncul sekitar tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Pemilik warung Madura pertama ini adalah orang Sumenep yang kemudian merantau ke Jakarta dengan menjajal bisnis kayu yang dipasok dari Kalimantan.
Seiring berkembangnya bisnis tersebut, mereka kemudian mengembangkan bisnis lan dengan membuka sebuah toko kelontong. Toko ini kemudian difungsikan untuk menjual segala kebutuhan rumah tangga seperti rokok, mie instan, sabun, obat nyamuk, hingga obat-obatan sederhana.
Karena merupakan usaha keluarga, biasanya yang berjaga di warung ini pun adalah satu keluarga yang berjaga secara bergantian. Usaha ini juga biasa diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi.
Meski terkesan seperti warung atau toko kelontong pada umumnya, namun warung Madura biasanya lebih ramai dikunjungi pelanggan yang ingin berbelanja. Mengapa bisa demikian?
Alasan paling umum kenapa warung Madura selalu rame adalah karena warung ini menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan-kebutuhan fundamental dalam rumah seperti sabun, obat nyamuk, hingga makanan dan rokok banyak disediakan disini.
Bahkan, warung Madura zaman sekarang hampir selalu menyediakan Pertamini untuk menjual bensin dan melayani kebutuhan pembayaran seperti token listrik maupun tarik tunai. Hal ini membuat pelanggan tidak perlu jauh ke pasar, supermarket, ataupun ke tempat lain untuk membelinya.
Harga barang-barang yang dijual di warung Madura juga biasanya lebih murah dibanding di supermarket atau toko kelontong lain. Selisih yang diberikan pun bervariasi mulai dari ratusan rupiah hingga ribuan.