Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tanggul Laut Raksasa Cilegon-Gresik 958 Km Dibangun Bertahap

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Sabtu, 02 November 2024 |12:09 WIB
Tanggul Laut Raksasa Cilegon-Gresik 958 Km Dibangun Bertahap
Tanggul laut raksasa Cilegon-Gresik akan dibangun bertahap (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah bakal membangun tanggul laut raksasa Cilegon-Gresik secara bertahap. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mulai membahas rencana pembangunan tanggul laut raksasa.

AHY menjelaskan pembangunan tanggul laut ini merespon adanya fenomena penurunan muka tanah yang ada di sebagian wilayah pesisir Jawa bagian utara, terlebih Jakarta dan Semarang.

"Semangatnya pantai utara Jakarta, Tangerang sampai Bekasi bisa lebih aman karena kita tahu Jakarta mengalami penurunan tanah dan bahaya banjir serta abrasi mengintai setiap saat," kata Menko AHY dalam keterangan resmi, Sabtu (2/11/2024).

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, rencananya tanggul laut raksasa akan dibangun dari Cilegon-Gresik dengan total panjang 958 Km. "Kami sudah buat Trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant_dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design," kata Menteri Dody.

Wakil Menteri Kementerian PU Diana Kusumastuti mengatakan untuk sanitasi saat ini tengah dibangun Jakarta Sewerage System Zona 1. "Zona 1 terletak di Pluit dengan kapasitas 240.000 m3/hari. Progres sekitar 20% dan masa pelaksanaan sampai 2027," kata Wamen Diana.

Menurutnya, pengendalian banjir dilakukan dari hulu ke hilir. Di hulu Kementerian PU membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Keduanya merupakan bendungan kering yang dibangun sebagai pengendali banjir. Di bagian tengah dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung 16 km (sisa 16 km) dan Sudetan Sungai Ciliwung selesai 2023.

Pada hilir dilakukan pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong selesai pada 2023. Kemudian pembangunan tanggul pantai dan muara sungai tahap A, yang terintegrasi dengan sistem polder, pompa, saluran kolektor, pintu air serta penataan kawasan (2014-2024).

Apabila land subsidence di Jakarta terus berlangsung maka pilihan terakhirnya adalah pembangunan tanggul laut tahap B/giant sea wall sepanjang 21 km. Tanggul laut tahap B ini akan mereduksi area banjir 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement