Di lain sisi, Muliaman mencatat potensi asset under management (AUM) yang dikelola mencapai USD982 miliar atau setara Rp15.584 triliun.
Dari jumlah AUM, USD10,8 miliar diantaranya berasal dari Indonesia Investment Authority (INA) dan sebagiannya dari nilai aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun, INA dan perusahaan pelat merah bakal dicaplok BP Danantara.
Dia memastikan, pengelolaan aset akan dilakukan secara kehati-hatian. “Saya kira kita perlu hati-hati ya, potensinya bisa mencapai itu (aset),” beber dia.
Meski baru dibentuk, badan ini akan menaungi aset negara yang dipisahkan alias non Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pada tahap awal, dana kelolaan diperkirakan mencapai USD600 miliar atau setara Rp9.520 triliun (mengacu kurs Rp15.880 per USD).
(Taufik Fajar)