Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anti Boros! Ini Cara Cerdas Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 04 Desember 2024 |15:43 WIB
Anti Boros! Ini Cara Cerdas Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Cara Cerdas Mengatur Keuangan Rumah Tangga (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Cara cerdas mengatur keuangan rumah tangga anti boros. Hal ini penting dilakukan agar menjaga keuangan yang stabil dalam jangka waktu tertentu.

Sebab, tanpa perencanaan dan pengelolaan keuangan, sebuah keluarga berpotensi mengalami kesulitan finansial di masa mendatang. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, ibu rumah tangga dapat mengendalikan pengeluaran, mengatur prioritas keuangan dan mencapai tujuan jangka pendek hingga panjang.

“Dalam sesi tadi, kita bercerita, berdiskusi tentang bagaimana mereka mengelola keuangannya. Mulai dari pengeluaran yang sehari-hari mereka keluarkan itu dipakai untuk apa saja?” ujar Founder Finansha Ameylia Natasya Siregar dalam sesi seminar soal literasi keuangan bagi ibu rumah tangga di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024).

Dalam pengelolaan keuangan, Ameylia menyebut, seorang ibu rumah tangga harus memperhatikan jumlah uang yang masuk, sebelum mereka membelanjakan sebagian dari uang tersebut.

Selain itu, ibu rumah tangga juga wajib mempertimbangkan pengeluaran yang sifatnya kewajiban, kebutuhan, dan pengeluaran yang hanya berupa keinginan semata.

“Nah ketika ibu rumah tangga ini paham pengeluaran yang dia lakukan di rumah tangganya yang berkaitan dengan pengeluaran kewajiban,” sambungnya.

Adapun, pengeluaran yang bersifat wajib terdiri atas pembayaran uang sekolah anak, dan lain-lain. Sedangkan pengeluaran yang didasarkan atas kebutuhan meliputi belanja bahan pokok atau makan untuk keseharian.

“Untuk biaya kebutuhan ini biasanya yang sehari-hari beliau keluarkan, misalkan biaya untuk belanja bahan pokok dan lain-lain, itu bisa diatur sedemikian rupa. Misalkan bulan ini belanjanya itu kebanyakan daging, itu bisa diatur nih, bulan ini dagingnya cuma satu bulan sekali dulu deh,” lanjut dia.

Sebaliknya, pengeluaran bersifat keinginan dimaknai sebagai belanja untuk memenuhi hasrat demi mencapai kepuasan dan kebahagiaan.

“Ini namanya manusia pasti punya keinginan. Tapi untuk pengeluaran yang sifatnya keinginan masih bisa ditunda, apabila ada pengeluaran yang lebih prioritas lagi. Apa pengeluaran yang lebih prioritas? Itu pengeluaran yang sifatnya kewajiban dan kebutuhan tadi,” katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement