Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Daftar 4 Kawasan Ekonomi Khusus yang Butuh Investasi

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 11 Desember 2024 |15:35 WIB
Daftar 4 Kawasan Ekonomi Khusus yang Butuh Investasi
Menko Airlangga Hartarto soal 4 ekonomi khusus. (Foto: Kemenko)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) butuh investasi agar bisa berkembang dan optimal. Beberapa diantaranya, KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Morotai di Maluku Utara, dan KEK Arun Lhokseumawe di Aceh, dan KEK Bitung Sulawesi Utara.

Menurutnya perlunya revitalisasi investasi agar empat KEK tersebut punya dampak terhadap ekonomi baik lokal dan nasional.

“Tadi saya sebut KEK yang menjadi perhatian di Aceh, Tanjung Pelayang, kemudian Morotai, kemudian di Sulawesi Utara, baik itu Bitung maupun yang kawasan pariwisata,” ujar Airlangga saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

Tak hanya itu, pemerintah daerah (pemda) pun diminta ikut berperan agar KEK Tanjung Kelayang, Morotai, dan Arun Lhokseumawe, dan KEK Bitung bisa optimal.

Airlangga menyebut, Kawasan Ekonomi Khusus itu bisa mengikuti jejak beberapa KEK lainnya yang dipandang berhasil karena investasinya intens. Seperti, KEK industri di Gresik, KEK Batam, hingga KEK Kendal.

“Nah ini yang kita ingin buka dengan pemerintahan daerah, Pilkada yang selesai, ini yang diharapkan revitalisasi investasi jalan,” paparnya.

“Sehingga seperti KEK industri di Gresik atau KEK industri di Batam, kemudian seperti KEK di Kendal itu seluruhnya investasinya berjalan. Demikian pula KEK digital di Batam yang kemarin sudah masuk dalam fase ekspansi, jadi itulah yang diharapkan KEK kita bisa revitalisasi,” beber dia.

Perlu diketahui, realisasi investasi KEK secara nasional hingga September 2024 mencapai Rp 242,5 triliun. Di sisi serapan tenaga kerja sebanyak 151.260 orang dan jumlah pelaku usaha mencapai 394 perusahaan.

Sementara pada kuartal III/2024 realisasi investasi KEK menyentuh Rp 68,43 triliun. Dari jumlah tersebut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 34.169 orang.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement