Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono menambahkan, peningkatan kinerja pelabuhan juga didukung oleh digitalisasi layanan kepelabuhanan yang memungkinkan arus barang menjadi lebih terkontrol karena diawasi melalui sistem terintegrasi yang akurat dan responsif. “Pelindo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien. Strategi Pelindo berfokus pada memperpendek port stay,” tambah Arif.
Implementasi tranformasi Pelindo juga berbanding lurus dengan kinerja operasional korporasi yang mengalami tren pertumbuhan selama tiga tahun terakhir. Arus barang yang dilayani oleh pelabuhan Pelindo hingga bulan November 2024 tercatat mencapai 181,2 juta ton, meningkat 17% dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 55% diantaranya merupakan barang ekspor impor. Sementara itu, arus peti kemas juga menunjukkan kenaikan sebesar 6,4% pada periode yang sama yaitu 17,1 juta TEUs dimana 46% diantaranya merupakan peti kemas ekspor impor.
Transformasi yang dilakukan Pelindo disambut baik oleh perusahaan pelayaran, di antaranya Meratus Line. Direktur Utama Meratus Line, Slamet Raharjo mengatakan bahwa transformasi Pelindo memudahkan pengguna jasa untuk berkomunikasi dengan Pelindo jika terdapat kendala pengiriman maupun bongkar muat. Dengan adanya transformasi, pelayanan bongkar muat dapat dilakukan melalui satu pintu yang bermanfaat dalam efisiensi waktu dan biaya logistik.
(Fitria Dwi Astuti )