3. Uang Pesangon yang Diterima Shin Tae-yong
Usai dipecat dari kursi Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan mendapatkan uang pesangon, sebab kontraknya diputus di tengah jalan.
Pemecatan Shin Tae-yong tidak hanya menimbulkan masalah teknis tetapi juga beban finansial yang berat bagi PSSI. Kontrak Shin yang diperbarui hingga 2027 berarti masih ada kewajiban pembayaran kompensasi jika dia diberhentikan lebih awal.
Dengan angka yang mencapai kurang lebih Rp20 miliar per tahun, maka PSSI berpotensi mengeluarkan Rp60 miliar sebagai uang kompensasi.
Shin Tae-yong pertama kali dikontrak PSSI untuk menjadi Pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019. Dia menggantikan posisi Simon McMenemy yang kala itu juga tampil kurang memuaskan bersama skuad Garuda. Kemudian pada Juni 2024, PSSI baru memperpanjang kontrak Shin hingga Juni 2027.
Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia masih menyisakan 2 tahun lebih 5 bulan.
4. PSSI Dikabarkan Siapkan Ratusan Miliar Rupiah
PSSI dikabarkan menyiapkan uang pesangon mencapai ratusan miliar rupiah untuk Shin Tae-yong jika tak lagi melatih Timnas Indonesia. Kabar itu disampaikan pengamat sepakbola Tanah Air Haris Pardede berdasarkan informasi yang didapatkannya,
“Informasi terbaru yang cukup menarik. Kabarnya kalau memang betul nanti Shin Tae-yong dipecat, sudah disiapkan dana yang cukup besar, kabarnya mencapai ratusan miliar rupiah, untuk membayar kompensasi karena kontraknya baru ditandatangani tengah tahun lalu,” kata Haris Pardede, Okezone mengutip dari channel YouTube Bung Harpa.
Namun, besaran uang kompensasi juga tergantung seberapa besar gaji yang diterima Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Pada kontrak pertamanya, pada 2020 - 2023 Shin Tae-yong menerima bayaran sebesar Rp15,3 miliar per tahun.
Untuk kontrak terbarunya hingga 2027, Shin Tae-yong akan menerima gaji sebesar Rp23,6 miliar per tahun atau naik sekitar Rp8,3 miliar per tahunnya. Hanya saja, angka tersebut belum dikonfirmasi langsung oleh PSSI atau Shin Tae-yong sendiri.
(Dani Jumadil Akhir)