JAKARTA - Minat masyarakat Indonesia terhadap olahraga semakin meningkat. Hal ini pun menjadi angin segar bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam mengarungi bisnis di 2025.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terutama benang menyambut optimis tahun baru ini. Salah satu produsen benang, A&E Indonesia mengungkapkan bahwa potensi bisnis dengan meningkatnya tren olahraga di Tanah Air menjadi sangat besar.
Tercatat kebutuhan benang untuk penyediaan footware seperti sepatu lari di Indonesia mencapai USD70 juta atau setara Rp1,13 triliun (kurs Rp16.204 per USD).
Oleh karena itu, pasar yang sangat besar ini dapat dimaksimalkan industri tekstil utamanya benang pada 2025.
"Kita tidak hanya produksi apparel (pakaian olahraga) saja, tahun ini footware juga karena USD70 juta untuk dagang benang saja di Indonesia," terang Senior Sales Manager A&E Indonesia Janat Permana, Jumat (10/1/2024).
Lanjut Janat, dari 2024 pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan banyak brand olahraga seperti Nike, Adidas hingga Hoka dalam mendevelop atau mengembangkan produk yang diproduksi tahun ini.
"Ini khusus untuk benang ya marketnya untuk sepatu saja. Kita develop hampir 6 bulan dengan beberapa brand besar. Kita akan produksi sepatu untuk Hoka, Nike dan lainya tahun ini," ujarnya.
A&E Indonesia pun menargetkan penjualan sepanjang 2025 bisa naik tiga kali lipat dibanding 2024 yang naik hampir 100% dibangingkan 2024.
"Target kita tiga kali lipat artinya tentu (prospek industri 2025) lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sektor industri benang," ujarnya.
Dalam memenuhi permintaan klien yang terus meningkat di 2025, A&E Indonesia siap meningkatkan kapasitas sambil mempertahankan efisiensi operasional dan memastikan pengiriman produk dan layanan tepat waktu.