Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta RI Jadi Anggota BRICS, Ini Untung dan Ruginya

Feby Novalius , Jurnalis-Minggu, 12 Januari 2025 |07:10 WIB
5 Fakta RI Jadi Anggota BRICS, Ini Untung dan Ruginya
Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A
4. Bakal Jadi Target Proteksi AS

Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, sebagai anggota grup BRICS yang baru, Indonesia berpeluang untuk berpartisipasi dalam solidaritas negara Global South dalam mengurangi hegemoni Barat yang ada saat ini.

"Pemerintah sebaiknya tidak melihat BRICS hanya agenda China saja, tapi ada potensi besar dengan negara Brasil terkait ekonomi restoratif, hingga Afrika Selatan soal pengembangan transisi energi bersih. Jika terlalu pro-China maka keanggotaan Indonesia di BRICS sebenarnya sia-sia mereplikasi hubungan ekonomi dengan China yang sudah terlalu dominan," kata Bhima dalam keterangan resminya, Rabu (8/1/2025).

Di sisi lain, aliansi BRICS tidak begitu memberikan keuntungan untuk Indonesia karena ekonomi China diproyeksikan akan melambat terutama pasca kembali terpilihnya Donald Trump yang memicu proteksionisme dagang.

Direktur China-Indonesia Desk di Celios, Muhammad Zulfikar Rakhmat memberikan pandangan bahwa ketidakpastian ekonomi global karena perang dagang antara China dan AS saat Trump akan mengacak stabilitas ekonomi di beberapa negara, dan ini tentunya akan berimbas pada Indonesia. Ditambah lagi ancaman Trump pada negara anggota BRICS jika melakukan dedolarisasi.

“Reaksi Trump perlu untuk diwaspadai, karena dia merupakan salah satu pemimpin yang membuktikan ucapannya. Jika, US memberlakukan tarif 100 persen pada negara anggota BRICS, tentu Indonesia akan terkena imbas dari kebijakan tersebut, tidak bisa dipungkiri ini juga akan menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia dalam jangka waktu pendek atau menengah. Hal ini juga akan menyebabkan penurunan tajam pada volume ekspor, terutama untuk produk-produk yang sangat bergantung pada pasar AS ” ungkap Zulfikar.

5. AS Hargai Keputusan RI Gabung BRICS 

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan bahwa untuk bergabung dengan BRICS merupakan keputusan yang harus ditentukan oleh pemerintah dari negara itu sendiri.

"Dan kami mempunyai banyak mitra dan teman yang sudah menjadi anggota BRICS. Oleh karena itu, masing-masing negara harus mengambil keputusannya sendiri, dan kami menghormatinya," kata Dubes Kamala dalam jumpa pers di Kedubes AS, Jakarta.

Dubes Kamala mengungkapkan bahwa Amerika dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam banyak organisasi multilateral. Diantaranya APEC dan juga G20.

"Dan kita bekerja sama dengan Indonesia di ASEAN, kita bekerja di semua badan PBB, Dewan Hak Asasi Manusia ketika Indonesia bertugas di dewan tersebut, Dewan Keamanan PBB ketika Indonesia menjadi anggota. Jadi kami bekerja di seluruh organisasi multilateral. Dan kami menyambut baik kolaborasi Indonesia dengan kami," ungkapnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement