JAKARTA – World Economic Forum (WEF) memprediksi sebanyak 83 juta pekerjaan di dunia akan hilang dan digantikan Artificial Intelligent (AI). Salah satu pekerjaan yang akan hilang dalam lima tahun ke depan adalah desain grafis dan akuntansi.
Temuan ini dilaporkan WEF pada laporan ‘Future of Jobs Report 2025’ berdasarkan hasil survei kepada 803 perusahaan yang mempekerjakan total 11,3 juta pekerja di 45 ekonomi berbeda di seluruh dunia.
Melansir dari data WEF, Rabu (29/1/2025), kenaikan biaya hidup, konflik geopolitik, keadaan darurat iklim, dan kemerosotan ekonomi telah menambah gejolak lebih lanjut pada perubahan ketenagakerjaan global yang digerakan oleh teknologi.
WEF melaporkan 83 juta pekerjaan yang hilang akan digantikan oleh 69 juta pekerjaan baru yang akan muncul. Artinya, total profesi di dunia akan berkurang sekitar 14 juta dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Berdasarkan hasil laporan, diperkirakan prediksi penciptaan lapangan kerja baru karena tren makro akan mewakili total gabungan 22% dari total lapangan kerja saat ini. Secara khusus, hal ini didorong oleh tren makro yang diperkirakan berjumlah 170 juta pekerjaan atau 14% dari total lapangan kerja saat ini.
Dunia kerja akan mengalami disrupsi pekerjaan sebesar 23% oleh adanya perkembangan kecerdasan buatan atau AI. Dalam laporan tersebut, AI digambarkan sebagai pendorong utama perpindahan algoritmik potensial dan 75% perusahaan diharapkan untuk mengadopsi teknologi tersebut.
WEF memprediksi, pada tahun 2027 diperkirakan perusahaan akan membutuhkan pekerja baru untuk membantu menerapkan dan mengelola AI seperti pekerjaan analisis dan ilmuwan data, spesialis pembelajaran mesin, dan pakar keamanan siber yang akan tumbuh pada rata-rata 30%.