Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anggaran Kementerian PU Dipangkas 80%, Pembangunan Infrastruktur dan Serapan Tenaga Kerja Berkurang

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Senin, 03 Februari 2025 |13:43 WIB
Anggaran Kementerian PU Dipangkas 80%, Pembangunan Infrastruktur dan Serapan Tenaga Kerja Berkurang
Kebijakan anggaran PU di 2025 harus melakukan efisiensi sebesar 80%. (foto: Okezone.com/PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kena efisiensi anggaran yang sangat besar. Pagu awal yang disiapkan Rp110,95 triliun dipangkas Rp81,38 triliun menjadi Rp29 triliun. 

1. Anggaran PU Kena Pangkas 80% 

Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, kebijakan anggaran 2025 harus melakukan efisiensi sebesar 80%. Dirnya pun khawatir pemangkasan tersebut berdampak pada kurang lancarnya distribusi barang dan biaya logistik pembangunan, pemeliharaan infrastruktur serta berkurangnya penyerapan tenaga kerja, 

Kementerian PU pun akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan meminta tambahan anggaran untuk mendukung pengendalian inflasi melalui pembangunan infrastruktur untuk pengurangan biaya produksi dan kelancaran distribusi barang sehingga dapat menekan biaya logistik.

"(Anggaran Kementerian PU) diefisiensi Rp81 triliun sesuai surat dari Menteri Keuangan. Kemen PU masih melalukan exercise," kata Diana saat dihubungi MNC Portal, Senin (3/2/2025). 

2. Nasib Proyek yang Dikerjakan 

Wamen Diana mengungkapkan, dalam rangka mendukung pengurangan biaya produksi, Kementerian PU telah menyelesaikan 53 bendungan dari target 61 bendungan, dengan 8 bendungan lainnya ditargetkan selesai setelah tahun 2024. 

Sehingga dengan selesainya 61 bendungan, akan menambah luasan irigasi yang sumber airnya berasal dari bendungan seluas 396 ribu ha, tambahan air baku 52 m3/detik, potensi pembangkit listrik sebesar 255 MW serta bermanfaat untuk pengendali banjir, konservasi air, dan destinasi pariwisata.

"Ketersedian infrastuktur sumber daya air dalam mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan air baku, irigasi, dan air bersih dapat mengurangi biaya produksi dan menurunkan harga pangan," ungkapnya/ 

 

3. Proyek yang Sudah Rampung 

Pada periode tahun 2015-2024 juga telah diselesaikan pembangunan irigasi seluas 1,24 juta ha dan rehabilitasi irigasi seluas 4,62 juta ha. Total lahan irigasi Indonesia saat ini sekitar 7,5 Juta ha dengan luas cakupan sawah yang air irigasinya berasal dari bendungan meningkat dari semula 11% atau seluas 825 ribu ha di tahun 2014 menjadi 19% atau seluas 1,4 juta ha di tahun jembata

Pada sektor konektivitas, telah diselesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.432 km serta pembangunan jalan nasional non tol baru sepanjang 5.999 km pada tahun 2015-2024. Pada tahun 2024 telah dilaksanakan penanganan jalan daerah sesuai dengan amanat Inpres No.3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah dengan capaian sepanjang 3.139 km jalan dan 2.682 m jembatan. 

"Selain itu, peningkatan konektivitas dan aksesibilitas infrastruktur jalan dan jembatan dari kawasan produksi menuju kawasan distribusi dapat membantu pengurangan biaya logistik, sehingga dapat membantu stabilitas harga komoditas/jasa," tambahnya. 

Adapun untuk menambah pendapatan masyarakat khususnya di desa, pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat atau padat karya yang melibatkan partisipasi masyarakat setempat dilaksanakan untuk kegiatan infrastruktur yang sederhana dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. 

"Program padat karya Kementerian PU pada tahun 2020-2024 telah menyerap tenaga kerja sebanyak 4,12 juta orang," kata Wamen Diana.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement