Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tukin Dosen Belum Dibayarkan sejak 2020, Utang Pemerintah Rp20 Triliun

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Senin, 03 Februari 2025 |14:57 WIB
 Tukin Dosen Belum Dibayarkan sejak 2020, Utang Pemerintah Rp20 Triliun
Tukin Dosen Belum Dibayarkan sejak 2020, Utang Pemerintah Rp20 Triliun (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi) melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (3/2/2024). Mereka menuntut pemerintah mencairkan tunjang kerja (tukin) yang belum dibayarkan sejak 2020. 

Koordinator Aksi Tuntut Tukin Adaksi Anggun Gunawan menjelaskan, besaran tukin setiap dosen berbeda-beda. Tukin yang diterima oleh dosen ASN Kemendiktisainstek paling kecil Rp5 juta.

"Ya kalau misalnya kita lihat dari kelas jabatan yang nominalnya itu, kalau untuk yang asisten ahli itu kan sekitar Rp5 jutaan ya, kemudian untuk yang rektor itu sekitar Rp8 jutaan," kata Anggun kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

"Kemudian juga yang rektor kepala itu hampir Rp12 jutaan, sekitar Rp12 jutaan berapa gitu. Dan yang profesor itu sekitar Rp12 jutaan, Rp19 jutaan gitu, jadi sekitar itu yang diterima, yang harus diterima oleh dosen setiap bulannya," sambungnya.

1. Utang Tukin Dosen Pemerintah Rp20 Triliun

Dia memperkirakan kewajiban pemerintah untuk membayarkan tukin itu sekitar Rp20 triliun. "Perkiraan kami mungkin ya sekitar Rp20 triliun ya kalau mau dibayarkan semuanya. Ya, segitu," katanya.

Dia menegaskan, kebijakan merapel Tukin ini sebelumnya pernah terjadi di lingkungan Kementerian Agama. Para penerima mendapatkan tukin yang dirapel selama 3 tahun.

"Jadi Kementerian Agama itu pernah dirapel dari tahun 2015 sampai 2018. Jadi kalau misalnya pemerintah mengatakan tidak ada semacam kasus hukum, ataupun juga yang bisa kita lihat terkait dengan rapelan Tukin ini, itu salah besar," ujarnya.

2. Dosen Ancam Mogok Massal

Adaksi mengancam melakukan mogok massal jika tukin tidak kunjungan dibayarkan oleh pemerintah. Pada hari ini ratusan dosen menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Koordinator Aksi Tuntut Tukin Adaksi Anggun Gunawan menyampaikan para dosen nantinya akan berhenti mengajar dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa hingga pemerintah komitmen membayarkan Tukin.

"Kami akan mengambil langkah yang lebih tinggi lagi levelnya, yaitu teman-teman sudah menyuarakan untuk aksi mogok nasional," kata Anggun di lokasi aksi.

 

3. Berharap Presiden Prabowo Bantu Dosen

Dia berharap dalam aksi hari ini, Presiden Prabowo Subianto tersentuh hatinya memperhatikan kesejahteraan para dosen dengan mencairkan Tukin. Agar pihaknya juga tak melakukan aksi mogok massal.

"Banyak kawan-kawan kami di daerah itu kan ya, itu mereka harus mencari pekerjaan yang lain untuk bisa survive. Kita, walaupun statusnya sebagai dosen, tapi kami mengalami dilematis, ini antara bayar, apa namanya itu, beli buku gitu kan ya, atau kami harus bisa makan gitu," katanya.

"Oleh karena itu, kami berharap dengan aksi kali ini sudah bisa menyentuh hati Presiden Prabowo untuk mengalokasikan tukin buat kami, untuk semuanya, tukin for all," katanya.

Selain mogok massal, pihaknya higa akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Pasalnya Tukin yang merupakan hak para dosen ini tak pernah dibayarkan sejak 2020.

"Kami akan tetap berjuang untuk pemerintah membayarkan tukin dari tahun 2020. Dan kalau misalnya tidak ada iktikad baik dari pemerintah, kami akan maju ke PTUN," ujarnya.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement