JAKARTA - Proyek sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) baru di 2025 dikebut. Proyek jargas ini akan mengurangi ketergantungan dan menggantikan LPG. Sebab, pemerintah masih melakukan impor LPG untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pada tahun ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan tambahan 200.000 sambungan jargas baru untuk mencapai 1 juta sambungan rumah (SR) sampai dengan tahun 2025. Pengembangan jargas baru akan dilakukan di Sumatera dan Jawa, seiring komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi nasional.
Direktur Utama PGN, Arief S Handoko mengatakan, program jargas rumah tangga menjadi salah satu solusi strategis untuk memberikan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran rumah tangga.
“Dengan jargas, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada LPG dan beralih ke energi yang lebih hemat dan stabil. Program ini juga mendukung efisiensi subsidi pemerintah hingga ratusan miliar rupiah,” ungkap Arief, Jakarta (3/2/2025).
Sampai dengan 2024, jargas telah tersambung di kurang lebih 815.000 rumah tangga dengan panjang pipa jargas mencapai 20.000 km. Ke depannya, PGN siap untuk menjalankan peran dan gotong royong pengembangan jargas.