Amarah Efendi bukan tidak berdasar, pasalnya penggunaan gas baginya untuk mendukung aktivitas jualan makanan yang menjadi mata pencaharian bagi keluarga. "Bukan masalah antri gas, anak kami lapar pak, butuh makan, butuh penghidupan, akalnya berjalan dong pak," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Bahlil memberikan penjelasan kepada Efendi bahwa pembatasan pendistribusian gas elpiji 3 Kg ini dalam upaya pemberian subsidi yang tepat sasaran kepada masyarakat.
Sebab dikatakan Bahlil selama ini subsidi gas elpiji 3 Kg yang diperuntukan khusus warga miskin banyak dimanfaatkan oleh para pelaku industri untuk meraup keuntungan lebih besar karena mendapatkan gas murah. Sehingga dengan cara membatasi pembelian ke pangkalan langsung dinilai lebih mampu terkontrol untuk pemberian gas elpiji 3 Kg.
"Niat saya baik, agar tidak dijual ke industri. Kami berkewajiban untuk memastikan subsidi tepat sasaran. Sehingga negara bisa kontrol (lewat pangkalan)," tukas Bahlil.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)