Esther menilai, langkah yang perlu diambil pemerintah untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 5% adalah dengan meningkatkan investasi serta ekspor komoditas dalam negeri. Dengan dua hal tersebut, menurut Esther, masih realistis bagi Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai dengan yang ditargetkan.
"Investasi dan ekspor menjadi tumpuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi sustain. Tapi saya rasa ekspor hanya akan naik jika ada comodity boom price. Sebaiknya volume ekspor dinaikkan dan produk ekspor harus punya nilai tambah artinya diolah dulu," tandasnya.
Perintah berhemat itu dituangkan lewat Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Inpres tersebut diteken Prabowo pada 22 Januari 2025.
Dalam instruksi tersebut, Prabowo meminta jajarannya melakukan efisiensi atas anggaran belanja negara tahun anggaran 2025 sebesar Rp 306,6 triliun yang terdiri atas efisiensi anggaran belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 256,1 triliun, dan efisiensi anggaran transfer ke daerah sebesar Rp 50,5 triliun.
(Feby Novalius)