Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertumbuhan Ekonomi RI Makin Berat dengan Penghematan Anggaran hingga Rp306 Triliun

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 09 Februari 2025 |12:05 WIB
Pertumbuhan Ekonomi RI Makin Berat dengan Penghematan Anggaran hingga Rp306 Triliun
Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya melakukan efisiensi Rp306,6 triliun. (Foto: okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya melakukan efisiensi atas anggaran belanja negara tahun anggaran 2025 sebesar Rp306,6 triliun. Dengan keputusan ini, banyak pos anggaran di Kementerian dan lembaga dipangkas. 

Alih-alih mencapai efisiensi, langkah penghematan dinilai justru akan memberi dampak negatif bagi perekonomian.

1. Target Pertumbuhan Ekonomi Sulit

Hal ini seperti diungkap Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti. Menurutnya, kebijakan penghematan anggaran yang dikeluarkan pemerintah malah akan mempersulit target pertumbuhan ekonomi 5,2% di tahun 2025 ini.

Esther mengungkap, target pertumbuhan ekonomi 5,2% justru akan sulit dicapai apabila anggaran belanja pemerintah dipangkas, mengingat dalam sebuah teori, belanja pemerintah menjadi salah satu komponen utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

"Saya rasa akan berat tercapai jika ada pemangkasan anggaran karena menurut teori salah satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah," ungkap Esther saat dihubungi Okezone.com, Minggu (9/2/2025).

2. Daya Beli Sedang Turun

Lebih jauh Esther menyebut, hal ini akan semakin diperburuk dengan adanya pelemahan daya beli masyarakat. Faktor pemberat lainnya yang juga turut berperan dalam tersendatnya pertumbuhan ekonomi adalah karena kenaikan tarif pajak yang belum lama ini diputuskan oleh pemerintah.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement