Selain itu, hal ini akan semakin mempertegas keunggulan kompetitifnya saat melakukan ekspor dalam masa penetapan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) oleh Uni Eropa.
Kimin menambahkan GRP telah menetapkan standar baru dalam produksi baja berkelanjutan dan menangkap peluang nilai premium hijau yang terus berkembang di pasar.
Manfaat lingkungan dari teknologi ini, lanjutnya, termasuk nol emisi CO2 langsung, konsumsi energi yang lebih rendah, serta penghapusan proses canai dingin dan annealing, mendorong pengurangan emisi nyata dalam industri baja global.
Executive Vice President dan Head of Global Business Unit Upstream di Primetals Technologies Andreas Viehboeck menambahkan lini Arvedi ESP di GRP akan menjadi pabrik ke-13 di dunia, yang menerapkan konsep revolusioner endless casting and rolling dari Primetals Technologies
Sementara, Kelvin Fu, Chief Transformation Officer GRP mengatakan, adopsi teknologi Arvedi ESP dari Primetals Technologies, memungkinkan GRP bertransformasi dari produsen komoditas baja mentah menjadi produsen baja berkualitas tinggi dalam waktu singkat.
Integrasi pabrik ESP yang baru ini, lanjutnya, tidak hanya akan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal di Indonesia. Lebih dari itu, juga membuka berbagai produk baja berkualitas lebih tinggi untuk pasar domestik dan internasional.
(Dani Jumadil Akhir)