JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Adindya Bakrie mengungkapkan peluang memperluas perdagangan Indonesia ke negara-negara di Kawasan Asia dan China. Hal penting tersebut disampaikan setelah Anindya melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam dalam acara kunjungannya ke Indonesia, hari ini.
Anin menyebut, peluang perluasan pasar dapat diambil salah satunya dengan melewati pintu dari Vietnam. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dengan Vietnam yang pada 2025 ditargetkan tembus USD18 miliar atau setara Rp293 triliun.
"Karena saya lihat ini Vietnam ini juga bisa menjadi semacam gateway atau pintu ke Asia, ke China dan lain-lain. Keduanya ini juga mesti memikirkan bagaimana untuk menavigasi dengan Amerika di bawah Donald Trump," ujarnya saat ditemui usai acara High-level Business Dialogue themed 'Viet Nam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity.
Menurutnya, peningkatan perdagangan Indonesia dengan Vietnam ini karena ada komoditas selain batubara dan CPO yang punya potensi pasar cukup besar di Vietnam. Misalnya sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan yang memiliki permintaan di negara Vietnam maupun kawasan Asean lainnya.
"Saya lihat benar-benar menarik itu adalah agrikultur dan juga perikanan, dengan turunannya ya, seperti peternakan juga cukup menarik di Vietnam," kata Anin.