Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BRIN Gebrak Pembangunan Daerah Lebih Terarah dan Berdaya Saing 

Aura Fierdausi Alfahis , Jurnalis-Selasa, 11 Maret 2025 |15:12 WIB
BRIN Gebrak Pembangunan Daerah Lebih Terarah dan Berdaya Saing 
BRIN menetapkan strategi pembangunan berbasis Indeks Daya Saing Daerah (ISDS). (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional  (BRIN) menetapkan strategi pembangunan berbasis Indeks Daya Saing Daerah (ISDS) sebagai langkah mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia.

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi mempertimbangkan dimensi sosial dan lingkungan untuk menciptakan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% pada periode 2025-2029, dengan harapan dapat menekan tingkat kemiskinan dari 9% menjadi 4,5%. Strategi ini juga selaras dengan peningkatan indeks modal manusia, yang ditargetkan mencapai 0,59% dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan yang mencakup aspek investasi, pembangunan infrastruktur, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia.

Strategi Pembangunan ISDS

Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan, Bappenas Medrilzam menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh daerah dengan melihat potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah. Salah satu langkah utama yang diambil adalah menyesuaikan strategi pembangunan berdasarkan karakteristik dan keunggulan dari 38 provinsi yang ada di Indonesia.

"Di dalam RPJMN itu kita mesti lihat betul bahwa misalnya dijabarkan setiap provinsi, kira-kira seperti apa potensi-potensinya, potensi-potensi yang ada di dalam wilayahnya masing-masing 38 provinsi," ungkap Medrilzam pada Selasa (11/3/2025).

Selain itu, pemerintah menargetkan peningkatan investasi di tingkat daerah yang hingga kini masih tergolong minim. Investasi tidak hanya akan difokuskan pada sektor fisik seperti infrastruktur dan energi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia.

"Investasi di tingkat daerah bisa dibilang masih minim, dan saya pikir ini layak menjadi daya ungkit nanti, selain apa-apa yang sudah dilakukan," lanjut Medrilzam.

Saat ini, peningkatan kualitas SDM di berbagai daerah, terutama di wilayah timur Indonesia yang masih tertinggal, menjadi faktor krusial dalam mendorong daya saing daerah. Dengan meningkatnya kualitas tenaga kerja, diharapkan penyerapan lapangan kerja juga semakin meningkat, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement