JAKARTA - Kementerian Perhubungan memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran 2025 terjadi pada H-4 Lebaran dan H-3 Lebaran yang jatuh pada 27-28 Maret 2025. Proyeksi ini mempertimbangkan periode cuti bersama Lebaran pada 31 Maret-4 April 2025.
Pada H-4 Lebaran atau 27 April 2025 sebanyak 11,57 juta orang mulai melakukan perjalanan mudik. Sedangkan pada H-3 Lebaran atau 28 Maret diperkirakan 16,85 juta orang melakukan perjalanan.
"Di mana spike (grafik) terjadi cukup tinggi pada H-3 Lebaran. Tapi kami melihat lonjakan ini berkurang cukup besar karena diberlakukan WFA (work from anywhere)," kata Menhub dalam Raker bersama Komisi V DPR RI, Selasa (11/3/2025).
Menhub menilai, setelah adanya kebijakan WFA hingga pemberian diskon tarif tol dan diskon tarif pesawat cukup berkontribusi dalam memecah keinginan masyarakat dalam memilih waktu perjalanan saat mudik. Lewat kebijakan tersebut diperkirakan periode arus mudik mulai terjadi pada H-10 lebaran atau 21 Maret 2025.
"Tapi yang harus kita waspadai adalah pada H-10 lebaran atau tanggal 21 Maret, kemungkinan bisa terjadi lonjakan yang cukup tinggi karena itu adalah hari terakhir bekerja jika berlaku WFA," sambungnya.
Sedangkan untuk pilihan hari kepulangan pasca lebaran 2025, Kementerian Perhubungan memproyeksikan puncak arus balik akan terjadi pada H+5 lebaran yang tahun pada Minggu 6 April 2025. Responden menilai pilihan waktu kepulangan ini menyesuaikan selesainya periode cuti bersama dan WFA.
"Kita perkirakan puncak arus balik lebaran akan terjadi pada H+5 lebaran dengan proyeksi pergerakan orang sebesar 31,49 juta orang," sambungnya.