Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bossman Mardigu dan Helmy Yahya Diangkat Jadi Komisaris Bank BJB, Yusuf Saadudin Dirut

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Rabu, 16 April 2025 |17:56 WIB
Bossman Mardigu dan Helmy Yahya Diangkat Jadi Komisaris Bank BJB, Yusuf Saadudin Dirut
Direksi dan Komisaris Terbaru Bank BJB
A
A
A
Direksi Bank BJB

Direktur Utama : Yusuf Saadudin

Direktur Kepatuhan : Joko Hartono Kalisman

Direktur Korporasi dan UMKM : Mulyana

Direktur Konsumer dan Ritel : Nunung Suhartini

Direktur Operasional dan Teknologi Informasi : Ayi Subarna

Direktur Keuangan : Hana Dartiwan

“RUPST ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bank bjb dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Barat dan Banten. bank bjb, yang selama ini dikenal sebagai salah satu bank pembangunan daerah terkemuka, terus berupaya memperluas jangkauan layanannya dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” tutur Ayi. 

Penggunaan Laba 2024

RUPS juga menetapkan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2024 termasuk pembagian dividen untuk Tahun Buku 2024, yakni sebesar Rp896,95 miliar atau Rp85,25 per lembar saham. Angka tersebut setara dengan 65,50 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank bjb di Tahun Buku 2024 yakni sebesar Rp1,36 triliun. 

“Kebijakan dividen tersebut menjadi bukti bahwa kinerja keuangan bank bjb mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” katanya. 

BJB juga meminta persetujuan atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2025. Dewan Komisaris akan diberi kewenangan menunjuk auditor independen yang memenuhi kualifikasi, memiliki izin resmi, dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kemudian, menyangkut pembaruan Rencana Aksi Pemulihan atau Recovery Plan bank bjb. Rencana ini merupakan bagian dari sistem mitigasi risiko yang proaktif, disusun untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi makro dan menjaga kesinambungan operasional perusahaan dalam jangka panjang.

Selanjutnya, agenda kelima berisi laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum, yang meliputi Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV Tahap I, Obligasi Berkelanjutan Berkelanjutan I Tahap I, serta Surat Berharga Perpetual. Laporan ini bersifat informatif, namun penting untuk menunjukkan transparansi kepada investor.

Lalu, agenda keenam mengusung rencana restrukturisasi organisasi. Langkah ini dipandang krusial untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas perusahaan terhadap perubahan struktur pasar, sekaligus memperkuat fleksibilitas organisasi dalam menjalankan berbagai inisiatif transformasi.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement