JAKARTA - Angkutan logistik ikut berperan mewujudkan ketahanan energi di Indonesia. Salah satunya dengan optimalisasi pra dan purna angkutan bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK) yang handal, terstandarisasi, dan berkelanjutan dalam rantai pasok energi.
Direktur Operasi KAI Logistik Heri Siswanto pra dan purna angkutan BBM dan BBK bisa mendukung ketahanan energi nasional melalui kegiatan logistik energi yang aman, efisien, dan berstandar industri.
"Kami berkomitmen memperkuat posisi sebagai bagian penting dalam ekosistem logistik energi di Indonesia,” kata dia, Selasa (22/4/2025).
Pra dan purna angkutan BBM/BBK ini telah menjadi bagian penting dari rantai pasok energi nasional. Terutama dalam memastikan kegiatan penunjang logistik baik di supply point maupun di delivery point yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Pra purna BBM/BBK mencakup kegiatan operasional utama yaitu bongkar/muat, pemeliharaan dan perawatan ketel, pencucian dan kalibrasi ketel, pemuatan dan pembongkaran hingga penanganan klaim susut. Saat ini, layanan tersedia di 10 rute distribusi yang tersebar di Jawa dan Sumatra seperti Labuan, Kertapati, Maos, Cilacap, Rewulu, Madiun, Benteng hingga Malang.
Heri melanjutkan bahwa layanan pra purna BBM/BBK ini terus menunjukkan kinerja positif yang ditunjukkan dengan semakin luasnya cakupan layanan dan peningkatkan kinerja. Hingga 2024, kinerja volume menunjukkan peningkatan rerata tahunan hingga lebih dari 40% seiring dengan penambahan dan perluasan titik layanan.
Tahun 2025, KAI Logistitk menargetkan capaian kinerja layanan ini mencapai 303.486 kiloliter per bulan, dengan total volume kontrak tahun 2025 mencapai lebih dari 3,6 juta kiloliter. Dengan kegiatan seperti pencucian, kalibrasi, serta perawatan ketel, kualitas BBM dan BBK yang didistribusikan tetap sesuai standar. Hal ini memegang peranan penting dalam menjaga performa dan keamanan pada saat digunakan, baik untuk industri, SPBU, maupun aviasi.
“Proses pemuatan dan pembongkaran yang terstandarisasi, termasuk pengelolaan klaim susut, membantu menjaga akurasi volume distribusi. Layanan pra purna BBM/BBK ini akan mendukung ekosistem distribusi energi di titik-titik vital, mulai dari SPBU hingga bandara,” tutup Heri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)