Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BNI Raup Laba Bersih Rp5,4 Triliun di Kuartal I-2025

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 28 April 2025 |09:19 WIB
BNI Raup Laba Bersih Rp5,4 Triliun di Kuartal I-2025
BNI Sampaikan Laporan Keuangan Kuartal I-2025. (Foto: Okezone.com/BNI)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat laba bersih sebesar Rp5,4 triliun pada kuartal I-2025. Perolehan laba ini meningkat sekitar 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,33 triliun.

1. Kredit BNI Tumbuh

Kinerja positif ini didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 10,1% dan peningkatan tabungan sebesar 10,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I 2025. BNI menilai pencapaian kinerja keuangan yang berakhir Maret 2025 ini mencerminkan ketahanan perseroan dalam mengelola likuiditas sembari menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan mitigasi risiko.

Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, di tengah dinamika dan tantangan ketidakpastian global, BNI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid seiring dengan pertumbuhan bisnis yang terukur.

”Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Total penyaluran kredit BNI per Maret 2025 mencapai Rp765,47 triliun. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh signifikan sebesar 16% YoY menjadi Rp433,4 triliun.

Dalam segmen korporasi, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17% menjadi Rp317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3% menjadi Rp116,3 triliun.

Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua dengan pertumbuhan sebesar 13% YoY menjadi Rp144,9 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7% dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 12,5% secara tahunan.

Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan ditopang oleh kredit komersial yang meningkat 2,6% YoY. Sementara itu, segmen kecil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1% YoY.

Komposisi kredit BNI secara keseluruhan didominasi segmen korporasi sebesar 56,6% dari total pembiayaan, diikuti segmen konsumer 18,9%, kredit segmen menengah dan kecil masing-masing 12,6% dan 9,6%.

Kontribusi pembiayaan dari anak usaha juga meningkat dari 1,6% menjadi 2,2%. Pertumbuhan kredit BNI secara konsolidasi pada kuartal I-2025 dinilai telah sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan untuk sepanjang tahun ini.

2. NPL Bank BNI

Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) BNI terjaga di level 2% dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9% dari 13,3 persen pada kuartal I-2024.

Perbaikan kualitas aset ini juga berdampak pada penghematan beban pencadangan atau credit cost dari 1% menjadi 0,9%, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

Pertumbuhan kredit yang sehat juga didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI sebesar 5 persen YoY menjadi Rp819,6 triliun.

Pertumbuhan DPK tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3%, terutama pada produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2% YoY menjadi Rp257,8 triliun dan giro yang tumbuh 3,4% YoY menjadi Rp320 triliun.

 

3. Transformasi Digital BNI

Pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi digital BNI dalam memperoleh CASA transaksional.

”Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA, sehingga rasio dana murah meningkat menjadi 70,5% terhadap total DPK atau tertinggi dari empat kuartal sebelumnya,” ujar Paolo.

Pertumbuhan berkualitas dari sisi kredit dan DPK ini mampu mendorong kenaikan net interest income (NII) sebesar 4,7% YoY menjadi Rp9,8 triliun, sehingga pendapatan operasional BNI naik 2,8% menjadi Rp15,25 triliun.

Di tengah tantangan likuiditas yang masih terasa di kuartal I-2025, aplikasi wondr by BNI mencatatkan peningkatan tabungan dan transaksi.

Pengguna aplikasi wondr by BNI hingga Maret 2025 mencapai 6,8 juta dengan jumlah transaksi 218 juta senilai Rp212 triliun sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024.

BNI mencatat peningkatan jumlah transaksi melalui seluruh kanal mobile banking sebesar 57,5% YoY dan total nilai transaksi tumbuh 31,1% YoY.

Pada segmen wholesale, BNIdirect mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 33,2% YoY atau sebesar Rp2.374 triliun, dengan peningkatan jumlah transaksi sebanyak 16,4% YoY menjadi 337 juta transaksi.

Hingga Maret 2025, BNI mencatat total sustainable portfolio sebesar Rp182,4 triliun atau 24,3% dari total portofolio kredit BNI, di mana Rp110,2 triliun disalurkan untuk UMKM dan Rp72,2 triliun berupa green loan. BNI juga terus mendorong UMKM ramah lingkungan melalui Program BUMI.

Direktur Risk Management BNI, David Pirzada menambahkan bahwa BNI terus mengembangkan pembiayaan melalui skema Sustainability Linked Loan (SLL) dan secara konsisten mendorong pertumbuhan UMKM berbasis lingkungan. BNI juga melakukan perbaikan dalam pengelolaan limbah dan mendorong green lifestyle di internal perusahaan.

”Seluruh program ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi BNI dalam menekan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) untuk operasional pada tahun 2028 dan pembiayaan pada tahun 2060,” tutup David.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement