Laba meningkat 54% menjadi Rp260 miliar, didorong oleh peningkatan volume lalu lintas dan tarif jalan tol yang lebih tinggi.
“Grup mencatat peningkatan pendapatan harian sebesar 12% dari 396 km jalan tol yang telah beroperasi, termasuk ruas Trans-Jawa dan lingkar luar Jakarta,” ungkap Djony.
Teknologi Informasi (melalui PT Astra Graphia Tbk/ASGR, 76,9% saham dimiliki Astra):
Laba naik 64% menjadi Rp36 miliar, ditopang oleh pendapatan dari solusi TI dan peningkatan margin usaha.
Laba meningkat 4% menjadi Rp47 miliar, terutama karena naiknya tingkat hunian di Menara Astra.
Ke depan, Astra International akan terus memantau perkembangan kondisi makroekonomi sambil menjaga disiplin keuangan dan efisiensi operasional.
“Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, portofolio bisnis grup yang terdiversifikasi berada dalam posisi yang baik untuk menangkap peluang pertumbuhan jangka panjang,” tutup Djony.
(Feby Novalius)