Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Diminta Turun Tangan soal Isu Merger Grab-GoTo, Ini Alasannya

Muhammad Razid Alvian , Jurnalis-Jum'at, 09 Mei 2025 |18:37 WIB
Pemerintah Diminta Turun Tangan soal Isu Merger Grab-GoTo, Ini Alasannya
Pemerintah Diminta Turun Tangan soal Isu Merger Grab-GoTo, Ini Alasannya (Foto: Okezone)
A
A
A


2. Ekosistem Bisnis Digital

Piter juga menambahkan bahwa tidak ada urgensi dan kebutuhan dari masing-masing aplikator untuk  melakukan akuisisi/merger. “Kalau saya melihatnya ini enggak ada urgensi dari keduanya untuk merger,” ucap Piter.

Piter menekankan bahwa baik GoTo maupun Grab, sebenarnya telah memiliki ekosistem bisnis digital yang serupa, sehingga potensi merger lebih didorong oleh ambisi menguasai pangsa pasar.

"Ekosistem mereka ini kan sama, jadi sepertinya kepentingannya hanya untuk market share dan menguasai market share," katanya.

Sekadar informasi, terkait dengan rumor ini, narasumber Bloomberg menyatakan Grab dalam diskusi awal dengan sejumlah bank untuk mencari pinjaman atau bridge loan dengan tenor 12 bulan, senilai USD2 miliar (Rp 33,16 triliun) untuk membiayai akuisisi ini.

Seusai mengamankan pinjaman tersebut, Grab disebut mempertimbangkan penerbitan obligasi atau menarik pinjaman dengan jaminan saham. Merespons kabar ini, Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani menyebut perseroan memang menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak, kendati dirinya tidak menjelaskan pihak mana yang dimaksud.

"Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak. Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement