Meskipun investasi pada kuartal I 2025 hanya tumbuh 2,12 persen, Menkeu meyakini trajektori investasi ke depan akan tetap kuat, didorong oleh program hilirisasi dan perubahan konstelasi global yang menciptakan peluang investasi baru. Ia juga mengingatkan agar BUMN mampu menarik investasi, bukan justru berkompetisi yang berpotensi mengurangi investasi.
Kinerja ekspor Indonesia pada kuartal pertama juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,78 persen year on year, terutama didukung oleh ekspor non-migas, khususnya komoditas terkait hilirisasi seperti besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektronik.
Pemerintah akan terus mendukung ketahanan ekspor melalui negosiasi dengan Amerika Serikat dan perluasan pasar ekspor, serta penguatan struktur produksi menuju produk bernilai tambah tinggi.
Sektor manufaktur mampu tumbuh positif 4,55 persen pada kuartal I 2025, dengan ekspor manufaktur yang konsisten ekspansif, mengkompensasi penurunan ekspor pertambangan. Meski Purchasing Management Index (PMI) Indonesia mengalami zona kontraksi pada April 2025, pemerintah bertekad untuk mengembalikannya ke zona ekspansif melalui peningkatan produk bernilai tambah tinggi dan penguatan struktur perindustrian.
Salah satu sorotan utama adalah kinerja sektor pertanian yang tumbuh sangat tinggi 10,52 persen pada kuartal pertama. Capaian ini memperkuat optimisme menuju ketahanan pangan, terutama didukung oleh penyederhanaan tata kelola subsidi pupuk melalui pemangkasan 145 regulasi.
"Produksi beras nasional periode Januari hingga Maret meningkat 51 persen year on year. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga ketahanan pangan di tengah ketidakpastian global," jelas Sri Mulyani.
Menkeu juga menyebutkan data Rice Outlook April 2025 yang menunjukkan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024-2025 adalah yang tertinggi di ASEAN, dengan perkiraan total produksi 34,6 juta ton atau tumbuh 4,8 persen dari tahun sebelumnya.
Daya tahan dan resiliensi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak terlepas dari konsistensi upaya pemerintah menjaga tingkat harga pada level ideal. Inflasi Indonesia termasuk yang paling rendah dibandingkan negara lain, bahkan saat gejolak harga pangan terjadi.