Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Ada Korban Jiwa, Pelindo Petikemas Pastikan Operasional TPK Bitung Tetap Berjalan

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Rabu, 21 Mei 2025 |16:35 WIB
Tak Ada Korban Jiwa, Pelindo Petikemas Pastikan Operasional TPK Bitung Tetap Berjalan
PT Pelindo Terminal Petikemas memastikan operasional tetap berjalan usai insiden robohnya RTG di TPK Bitung, Sulawesi Utara. (Foto: dok Pelindo)
A
A
A

SURABAYA - PT Pelindo Terminal Petikemas memastikan operasional TPK Bitung, Sulawesi Utara tetap berjalan usai insiden robohnya rubber tyred gantry crane/RTG (derek peti kemas di lapangan penumpukan) pada Rabu (21 Mei 2025) sekira pukul 10.00 WITA.

Insiden tersebut terjadi pada RTG 13 yang disiapkan untuk melayani kegiatan receiving/delivery (proses menerima peti kemas dari luar terminal atau sebaliknya) yang berada di block D lapangan penumpukan TPK Bitung. Perseroan memastikan tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut.

“Ketika RTG 13 roboh, operator berada di dalam kabin, kami pastikan operator tersebut selamat dan saat ini sedang menjalani observasi lebih lanjut di Rumah Sakit Angkatan Laut Bitung,” kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra, Rabu (21/5/2025).

TPK Bitung, Sulawesi Utara. (Foto: dok Pelindo)

Adapun langkah awal yang dilakukan Pelindo Petikemas adalah dengan melakukan sterilisasi dan pembersihan lokasi jatuhnya RTG. Pengaturan jalur lalu lintas truk di dalam terminal juga dilakukan untuk memastikan kegiatan operasional TPK Bitung tetap berjalan. Pada saat insiden terjadi, TPK Bitung tengah melayani kegiatan bongkar muat kapal Oriental Gold dan Tanto Jaya.

 

Widyaswendra memastikan pelayanan terhadap kapal yang tengah berkegiatan di TPK Bitung tetap berlangsung sesuai dengan yang telah direncanakan. Saat ini pihaknya juga tengah mendata kerusakan yang terjadi akibat insiden tersebut untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.

“Kami lakukan pembersihan tumpahan oli dari mesin RTG agar tidak memicu terjadinya kebakaran dan juga  tidak mencemari lingkungan, termasuk perbaikan terhadap fasilitas dan peralatan yang terdampak,” ucapnya.

Dia bersama dengan pihak-pihak terkait akan melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab robohnya RTG 13. Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk mengetahui penyebab sehingga bisa dijadikan pelajaran agar insiden tersebut tidak terjadi lagi baik di TPK Bitung maupun di lokasi terminal peti kemas lainnya.

Selain itu, dirinya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh peralatan yang ada, serta memastikan alat tersebut aman dan dapat digunakan untuk melakukan pelayanan kegiatan bongkar muat peti kemas.

“Kami memohon maaf kepada para pengguna jasa dan semua pihak jika insiden ini mempengaruhi kinerja bongkar muat terminal, kami akan mengupayakan yang terbaik agar pelayanan TPK Bitung kembali normal dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak,” ujarnya.

(Agustina Wulandari )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement