Kalbe Farma menetapkan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kisaran 8 hingga 10% untuk 2025. Meski menghadapi tekanan dari kondisi ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar, perusahaan tetap optimis mampu menjaga performa keuangan dan margin keuntungan.
Direktur Kalbe, Kartika Setiabudy menjelaskan, pencapaian hingga kuartal pertama 2025 masih sejalan dengan proyeksi internal perusahaan.
“Jadi memang walaupun kondisinya cukup challenging ya, tapi secara ekonomi, secara currency, tapi kita menetapkan target di pertumbuhan ini dan kita mengharapkan secara margin masih tetap terjaga,” ujar Kartika.
Untuk mendukung target bisnis dan operasional, Kalbe juga menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk dua hal utama, yaitu pemeliharaan fasilitas produksi dan peningkatan kapasitas.
“Jadi kita juga terus melihat utilisasi dari kapasitas yang ada sekarang dan kita tetap melakukan peningkatan kapasitas,” jelas Kartika.
Kalbe juga tengah mempersiapkan peluncuran sejumlah produk baru di lini konsumer sebagai bagian dari ekspansi bisnis tahun ini.
Meski belum merinci jumlah dan jenis produknya, manajemen memastikan bahwa inovasi akan terus menjadi salah satu pilar pertumbuhan perusahaan, terutama di tengah tantangan daya beli masyarakat yang masih terbatas.
(Feby Novalius)