Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Perluas Pasar Ekspor ke Negara-Negara Anggota Eurasian Economic Commission

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 29 Mei 2025 |22:05 WIB
RI Perluas Pasar Ekspor ke Negara-Negara Anggota Eurasian Economic Commission
RI Perluas Pasar Ekspor ke Negara-Negara Anggota Eurasian Economic Commission. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah mengupayakan penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU), sekaligus menindaklanjuti proses perundingan Indonesia–EAEU Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang telah diluncurkan pada Desember 2022.

Dalam rangka itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan bilateral dengan Member of the Board – Minister in Charge of Trade of the Eurasian Economic Commission (EEC), Andrey Slepnev, di Jakarta hari ini. Pertemuan kedua menteri membahas kemajuan perundingan I-EAEU FTA, termasuk isu-isu strategis seperti peningkatan akses pasar bagi produk unggulan dari kedua belah pihak. Mereka menyatakan optimisme bahwa perundingan dapat diselesaikan pada tahun ini, mengingat sebagian besar isu utama telah disepakati dan proses kini berada pada tahap finalisasi.

"Terwujudnya I-EAEU FTA akan memberikan sinyal positif bagi pasar ekonomi global," ujar Menko Airlangga, Kamis (29/5/2025).

Dia menambahkan bahwa kesepakatan ini akan menjadi landasan penting bagi penguatan hubungan ekonomi Indonesia dengan kawasan Eurasia.

EAEU, sebagai blok dagang dengan lebih dari 180 juta jiwa, merupakan mitra strategis potensial bagi Indonesia. Nilai perdagangan antara Indonesia dan EAEU terus menunjukkan tren positif, dengan total perdagangan mencapai USD 4,09 miliar pada tahun 2024, meningkat hampir 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menteri Slepnev menyatakan keinginan EAEU untuk melakukan diversifikasi perdagangan dengan Indonesia dan siap membuka ruang dialog agar pelaku usaha dari kedua belah pihak dapat saling mengenal serta memahami potensi kolaborasi secara lebih baik.

Adapun Menteri Slepnev juga menyampaikan bahwa negara-negara anggota EAEU mencatat pertumbuhan PDB rata-rata sebesar 4,4 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global.

"Pertumbuhan PDB Indonesia yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir mencerminkan keberhasilan kebijakan yang dijalankan," ujar Menteri Slepnev.

Menurutnya, hal ini merupakan peluang strategis bagi kedua pihak untuk memperkuat kerja sama dan saling mendukung, khususnya dalam menghadapi dinamika perdagangan internasional yang penuh tantangan.

 

Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen kedua pihak dalam menyelesaikan perundingan FTA secara tepat waktu, serta membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU.

"Saya pikir ini menunjukkan bahwa kita adalah good friends and true friends. Jadi, saya pikir itulah gunanya sahabat. Selama turbulence time, kita bisa menyelesaikan negosiasi dan kita bernavigasi ke arah yang sama," pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam pertemuan ini Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi; Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono; Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah/Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto; dan Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional/Chief Negotiator, Johni Martha.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement