Sejalan dengan bisnis UMKM yang masih mengalami ekspansi, sentimen pebisnis UMKM terhadap perekonomian dan usaha secara umum tetap baik. Hal ini tecermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) UMKM Q1-2025 yang berada pada level 114,1.
Komponen Indeks Situasi Sekarang (ISS) naik 0,2 poin menjadi 93,7, sementara Indeks Ekspektasi (IE) melemah -1,2 poin menjadi 134,5. IE yang melemah sejalan dengan ekspektasi terbatasnya ekspansi bisnis UMKM pada Q2-2025.
“Seiring dengan membaiknya kondisi bisnis UMKM di Q1-2025 dan ekspektasi yang masih positif ke depan, pelaku UMKM tetap memberi penilaian tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya”, ucap Hendy.
Hal ini tercermin pada Indeks Kepercayaan pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) Q1-2025 yang tetap berada pada level yang tinggi (125,9). Semua komponen penyusunnya tetap bertahan diatas level 100, meski sedikit terkoreksi dari kuartal sebelumnya.
Pebisnis UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram (indeks terkait 144,4), serta menyediakan dan merawat infrastruktur (indeks terkait 137,1).
Sedangkan penilaian terendah diberikan oleh pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa, dengan level indeksnya tetap di atas 100 (indeks terkait 111,5).
“Hal ini terkait daya beli masyarakat yang belum pulih dan tingginya harga barang input di sektor industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan yang berpotensi menggerus keuntungan pelaku usaha," tutur Hendy.
Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Bank Rakyat Indonesia dilaksanakan oleh BRI Research Institute pada 25 Maret 2025 hingga 13 April 2025. Survei ini melibatkan 7.060 responden, yang merupakan debitur UMKM BRI dari berbagai sektor ekonomi dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified systematic random sampling, sehingga hasil survei ini dapat merepresentasikan keberagaman sektor usaha, wilayah provinsi, dan skala usaha dari pelaku UMKM.