Hingga 2024 kemarin, program replanting mencapai 80 persen atau 1.200 Ha dari total target total tanaman baru mencapai 1.500 Ha. "Kami sadari bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam upaya mengembalikan kejayaan legenda kopi Jawa di pasar global. Untuk itu, program replanting ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membantu memperpanjang siklus produksi kopi di perkebunan," ujarnya.
"Dengan pendekatan yang lebih modern dan berbasis data, kita berupaya agar setiap hektare Java Coffee Estate dikelola secara optimal untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi yang memenuhi standar ekspor,” lanjut Jatmiko.
Melalui program replanting secara berkelanjutan tersebut, ia pun berani memasang target produksi kopi JCE sepanjang 2025 ini mencapai 1.182 ton atau yang tertinggi sepanjang sejarah JCE berdiri.