Foto lainnya menampilkan Sri Mulyani berjalan di jalan tanah berbatu, diapit oleh bangunan-bangunan kayu sederhana.
Ia mengenakan kemeja putih, celana panjang gelap, topi bisbol, dan rompi antipeluru hijau militer.
Di sampingnya, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin juga terlihat dengan pakaian serupa, rompi antipeluru, dan topi bisbol.
Mereka berdua diapit oleh beberapa personel militer berseragam lengkap dengan perlengkapan tempur, termasuk rompi antipeluru dan helm, menunjukkan suasana kewaspadaan tinggi.
Selama kunjungan tersebut, Sri Mulyani dan Sjafrie Sjamsoeddin secara langsung meninjau Pos Komando Taktis Yonif 733/Masariku.
Mereka mendengarkan paparan dari Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi, serta berinteraksi langsung dengan para prajurit yang bertugas di daerah rawan konflik.
Kehadiran Menkeu dengan perlengkapan keamanan lengkap ini menyoroti situasi riil yang dihadapi aparat keamanan di Nduga.
Selain berinteraksi dengan pihak militer, kedua menteri juga bertemu dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat dan para guru yang bertugas di Kabupaten Nduga.
Melalui unggahan Instagramnya, Sri Mulyani menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan.
"Kolaborasi dan sinergi Kementrian Pertahanan dan Kementrian Keuangan sangat penting dan strategis terutama dalam situasi dunia dan geopolitik yang makin tegang, dinamis dan penuh persaingan antar negara," tulis Sri Mulyani, Minggu (8/6/2025).
Menurutnya, untuk menjaga dan terus membangun serta memajukan Indonesia yang adil dan makmur, diperlukan Pertahanan dan Keuangan Negara yang kolaboratif, kuat, sehat, dan berkelanjutan (sustainable).
Pernyataan ini menyoroti bahwa pertahanan negara yang kokoh memerlukan dukungan anggaran yang memadai dan dikelola dengan sehat.
Sebaliknya, kondisi pertahanan yang kuat juga akan menciptakan stabilitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat keuangan negara.
Kunjungan ini di Nduga, salah satu wilayah di Papua yang sering menjadi sorotan karena dinamika keamanan, menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memastikan pembangunan merata dan keamanan terjamin di seluruh pelosok negeri.
Kehadiran Menkeu dengan rompi antipeluru, berdampingan dengan Menhan, secara visual memperkuat pesan bahwa pemerintah serius dalam mengelola tantangan di daerah konflik, serta menunjukkan integrasi antara kebijakan fiskal dan pertahanan sebagai kunci untuk mencapai cita-cita Indonesia yang adil dan makmur di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
(Taufik Fajar)