Sebagai ketua, Ani mengaku aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti pokdarwis maupun kelompok hutan tani. Ia juga sering terlibat aktif dalam kegiatan dinas pemerintahan, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Koperasi.
Dari sinilah ia mengenal beberapa mantri dari BRI. Pendampingan pun terwujud lewat program BRI KlasterkuHidupku.
“Pendampingan dari BRI kami dapat di tahun 2024 kemarin. Kami mendapatkan banyak bantuan yaitu mesin espresso dan freezer. Selain itu kami juga mendapatkan pelatihan sertifikasi barista yang diikuti anggota kelompok,” tutur Ani.
Ia mengaku bantuan dari BRI sangat mendukung pemberdayaan berkelanjutan sekaligus pengembangan potensi di desanya.
“Dari bantuan BRI berupa mesin espresso ini, kami juga melakukan pemberdayaan untuk masyarakat desa dengan mengadakan pelatihan sertifikasi barista dasar. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan potensi desa karena kopi bisa menjadi potensi usaha besar di masa mendatang,” katanya.