5.000 Pekerja Migran Indonesia Dilepas ke 8 Negara, Dapat Gaji Rp20 Juta

Anindya menyampaikan bahwa Kadin berkomitmen mendukung transformasi tenaga kerja migran dari sektor informal ke sektor formal dan terampil. Dia mengklaim Kadin tidak akan berhenti sampai di sini, namun akan terus menjadi bagian dari perubahan model, dari pekerja domestik menjadi pekerja terampil.

"Jadi di tengah-tengah orang banyak mengatakan bagaimana mengenai efisiensi tenaga kerja yang pasti akan terjadi Karena memang itu adalah keadaan. Tapi kita di Kadin tidak pernah berhenti bersama dengan hal ini Pak Menteri tenaga kerja migran untuk memastikan bahwa adalah cara kreatif lain dan ini salah satu cara yang kreatif, inovatif dan konkrit," kata Anindya.

Sementara itu, Anindya menegaskan bahwa peran pekerja migran jauh lebih besar dari sekadar pencari nafkah. "Para pekerja migran ini bisa menjadi duta besar Indonesia dalam tanda kutip. Mereka bukan hanya mencari penghasilan, tapi juga pengalaman, jaringan, dan keahlian yang kelak bisa menjadi aset luar biasa bagi Indonesia ketika mereka kembali," ujar Anindya.

Dia menambahkan bahwa pekerja migran berperan penting dalam membawa devisa sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui kompetensi dan hubungan internasional yang dibangun selama bekerja di luar negeri.

"Sehingga ini sambil menyelam minum air, sambil kita membawa devisa, tapi juga mereka akan membawa suatu keahlian dan jaringan yang nanti pas balik ke Indonesia yang katakanlah 3 tahun Itu bisa menjadi suatu aset yang luar biasa," sebutnya.

(Dani Jumadil Akhir)