JAKARTA - Liburan sekolah adalah momen yang paling dinanti oleh banyak keluarga, terutama anak-anak. Namun di balik keseruan itu, pengeluaran yang tidak terkontrol bisa membuat keuangan keluarga jebol.
Untuk mencegah hal itu, masyarakat diimbau untuk merencanakan keuangan secara bijak agar liburan tetap senang tanpa membuat panik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan lima tips penting untuk menjaga keuangan tetap aman selama masa liburan.
Masyarakat disarankan untuk menyiapkan anggaran liburan jauh-jauh hari.
Dana liburan sebaiknya berasal dari pos pengeluaran bulanan yang memang dialokasikan secara khusus, bukan dari dana darurat atau tabungan lain yang bersifat penting.
Liburan tidak harus mahal untuk menjadi berkesan.
OJK menghimbau masyarakat untuk memilih destinasi dan gaya hidup yang sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing agar tidak menimbulkan beban finansial di kemudian hari.
Hemat saat liburan bukan hal yang memalukan. Masyarakat dianjurkan untuk memanfaatkan promo dan diskon dari hotel, tiket transportasi, hingga tempat wisata.
Strategi ini dapat mengurangi beban pengeluaran tanpa mengurangi keseruan liburan.
Liburan juga bisa menjadi momen edukatif.
Orang tua bisa mengajak anak-anak terlibat dalam perencanaan keuangan liburan serta mengenalkannya dengan produk jasa keuangan.
Liburan yang menyenangkan tidak harus identik dengan pengeluaran yang besar.
Dengan perencanaan yang matang liburan bisa menjadi pengalaman yang positif sekaligus belajar mengatur finansial yang sehat dalam keluarga.
Menghadapi masa liburan masyarakat harus waspada dengan pengeluaran yang impulsif.
Melalui 5 tips ini OJK mengajak masyarakat untuk tetap bijak mengatur keuangan selama masa liburan sekolah.
”Liburan seru bukan berarti boros, yuk atur keuangan biar liburan tetap aman dan menyenangkan,” tulis OJK dalam unggahan Instagramnya.
Dengan perencanaan yang matang liburan dapat berlangsung tanpa perlu khawatir akan pengeluaran yang besar.
(Taufik Fajar)