JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan harapan agar Bank Jakarta melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun depan.
Untuk mencapai itu, Ia menyebut diperlukan profesionalisme dalam jajaran direksi PT Bank Jakarta.
“Saya secara pribadi dan Bang Doel (Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno) menaruh harapan yang tinggi sekali kepada Bank Jakarta untuk menjadi bank profesional, bank yang betul-betul dipercaya publik. Tugas utama direksi dan jajaran Bank Jakarta adalah mempersiapkan diri untuk IPO tahun depan,” kata dia dikutip, Senin (23/6/2025).
Pramono menilai IPO hanya akan tercapai jika bank dikelola secara profesional. Oleh karenanya, Ia menekankan pentingnya pengawasan publik terhadap bank milik daerah tersebut agar transparansi terjaga dan target IPO terpenuhi.
“Bank Jakarta harus bisa secepatnya. Saya yakin Bank Jakarta bisa—kata kuncinya tetap profesionalisme dan orang-orang yang mengelola,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eks Menteri Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) berharap Bank Jakarta selain menjadi kebanggaan Jakarta, tapi juga mampu bersaing secara global.
“Saya ingin Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan membanggakan warga Jakarta, serta bisa naik kelas,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Jakarta, Agus Haryoto Widodo menyadari tidak cukup hanya bertahan diperlukan transformasi dimulai dari perubahan identitas. Hal itu untuk menatap masa depan yang kuat, adaptif serta profesional.
"Kami menyadari sepenuhnya untuk tetap relevan, kami tidak cukup hanya bertahan, kami harus bertransformasi dan transformasi itu dimulai dari identitas kami. Inilah latar belakang dari keputusan kami untuk melakukan rebranding sebagai simbol bahwa Bank DKI siap menatap masa depan dengan cara baru, cara yang lebih kuat, adaptif dan profesional," ucap Agus.
Agus mengatakan bahwa tranformasi digital dilakukan untuk meningkatkan produktivitas bisnis, penguatan manajemen risiko hingga modernisasi infrastruktur IT serta keamanan cyber.
"Rebranding ini bukan berdiri sendiri, ini adalah bagian dari langkah berkelanjutan yang saat ini sedang kami jalankan, yaitu transformasi digital untuk menghadirkan layanan berbasis ekosistem, perbaikan proses bisnis untuk peningkatan produktivitas bisnis, kualitas kredit dan dana murah, penguatan manajemen resiko dan tata kelola, modernisasi infrastruktur IT dan keamanan cyber, serta penguatan budaya kerja berbasis nilai epik yaitu excellent, professionalism, integrity, customer focus dan juga collaboration (EPICC)," pungkasnya.
(Taufik Fajar)