Arab Saudi dan Uni Emirat Arab adalah dua negara terbesar yang menghasilkan minyak di Teluk. Kedua negara tersebut memiliki rute lain untuk mengamankan pasokan minyak mereka dari Selat Hormuz jika terjadi konflik atau gangguan.
Diketahui bahwa Arab Saudi menghasilkan sekitar 9 juta barel per harinya, serta saluran pipa yang menghubungkan ladang minyak di Abqaiq ke pelabuhan Yanbu di Laut Merah. Kapasitas pipa tersebut mampu mengalirkan hingga 7 juta barel. Sebelumnya, hanya 5 juta barel per hari.
Sementara, Uni Emirat Arab memiliki pipa yang dapat mengalirkan 1,5 juta barel per hari. Minyak yang dialirkan dari ladang barat ke pelabuhan Fujairah yang terletak di luar jalur Selat Hormuz.
Walaupun memiliki rute selain jalur Selat Hormuz, rute tersebut tidak aman, dimana kelompok Houthi di Yaman (didukung oleh Iran) pernah beberapa kali menyerang kapal di laut Merah dan Terusan Suez, sehingga pengiriman terganggu.
Irak, Kuwait, dan Qatar masih sangat bergantung pada Selat Hormuz, dikarenakan tidak memiliki pipa alternatif.
Baca Selengkapnya: 5 Fakta Mengejutkan Selat Hormuz, Jalur Vital Pasokan Minyak Dunia
(Feby Novalius)