Sebagai bagian dari upaya mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan produktif, inisiatif ini mengintegrasikan teknologi PPAI dari Pandawa Agri Indonesia, perusahaan inovasi pertanian yang berbasis di Banyuwangi. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan tanaman dan tanah, serta telah terbukti efektif mendorong praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing secara ekonomi.
Selain itu, budidaya ini juga menerapkan metode irigasi Alternate Wetting and Drying (AWD) yang dapat mengurangi penggunaan air secara signifikan dan berdampak minimal terhadap lingkungan. Kombinasi antara teknologi PPAI dan AWD secara keseluruhan mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dalam budidaya padi.
Riset IPB University menunjukkan bahwa penerapan teknologi PPAI dapat menurunkan emisi metana hingga 24%. Sementara itu, kombinasi antara AWD dan Teknologi PPAI membuat budidaya padi 213% lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan metode konvensional. Temuan ini menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian target iklim di sektor pertanian Indonesia.
“Riset ini menunjukkan bahwa dengan teknologi dan praktik yang tepat, padi yang selama ini dikenal sebagai tanaman boros air dapat dibudidayakan dengan cara yang hemat air, rendah emisi, dan tetap produktif,” ujar CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa.
(Dani Jumadil Akhir)